Ekonomi

Pertanyaan

Perbedaan broker dan agen beserta contohnya

1 Jawaban


  • AGEN PROPERTI PROFESIONAL

    1. Biasanya berdiri di bawah badan usaha yang memang bergerak dalam bidang pemasaran properti

    2. Memiliki pendidikan dan pengetahuan yang cukup mengenai profesi dan bidang usahanya.

    3. Yang dijual bukan properti, tetapi yang dijual adalah "Informasi mengenai properti yang dijual dan disewa, Informasi mengenai calon pembeli properti, dan pelayanan terhadap kebutuhan klien dalam menghadapi proses transaksi Jual-Beli-Sewa Properti"

    4. Agen Properti Profesional biasanya langsung berhubungan dengan pemilik Properti

    5. Memiliki metode pemasaran properti yang tersistem.


    BROKER TRADISIONAL/CALO/MAKELAR/BIONG

    1. Broker Tradisional/Calo/Makelar/Biong banyak Tidak memiliki badan usaha (pribadi)

    2. Broker Tradisional/Calo/Makelar/Biong kebanyakan tidak memiliki pengetahuan yang cukup soal masalah hukum properti dan jual beli properti, hanya sekedar mengatahui ada properti mau dijual dan mencari pembeli untuk properti tersebut sehingga kadang-kadang menawarkan properti yang sebenarnya tidak layak dijual.

    3. Broker Tradisional/Calo/Makelar/Biong yang dijual adalah fotokopi sertifikat atas properti dan dongeng mengenai adanya properti yang akan dijual dan segala kelebihannya.

    4. Banyak Broker Tradisional/Calo/Makelar/Biong mendapatkan data tersebut dari tangan ke tangan sehingga terciptalah suatu kelompok yang bernama RCTI (Rombongan Calo Tanah Indonesia), banyak dari mereka yang menawarkan properti tanpa mengetahui status properti tersebut bahkan belum melihat lokasinya secara fisik mereka hanya dengar-dengar dari temannya. bahasa yang paling sering digunakan adalah "saya dapat dari kuasa jualnya", saya dapat dari temannya yang punya properti" dsb.  satu rombongan RCTI bisa terdiri dari 3 orang sampai tak terhingga. dengan alasan "orangnya banyak" ini mereka suka meminta komisi yang besar kepada pemilik properti, walaupun sebenarnya harga sudah masuk dengan pembeli. kadang dengan jumlah orang yang banyak tersebut mereka saling tidak setuju akan suatu hal (biasanya komisi) dan akhirnya bertengkar sesama mereka sendiri walaupun sebenarnya belum ada pembeli yang berminat akan properti tersebut. 99% transaksi properti melalui mediator semacam ini gagal disebabkan perilaku mereka sendiri.

    5. Broker Tradisional/Calo/Makelar/BiongTidak memiliki metode pemasaran yang tersistem (asal jual)


    SUMBER: 

    Mohamad Nazars, Marketing Associate

Pertanyaan Lainnya