Menjaga Keberadaan Penyu di Pantai Tulaun Sulawesi Utara Pantai Tulauan terletak di Desa Lalumpe,Minahasa,Sulawesi Utara.Penduduk desa tersebut mempunyai kebias
B. Indonesia
pilowatipilow
Pertanyaan
Menjaga Keberadaan Penyu di
Pantai Tulaun Sulawesi Utara
Pantai Tulauan terletak di Desa Lalumpe,Minahasa,Sulawesi Utara.Penduduk desa tersebut mempunyai kebiasaan yang patut diacungi jempol.Mereka bahu-membahu melindungi keberadaan penyu di Pantai Tulaun.Berikut ini wawancara antara wartawan Tempo (Agung Rulianto) dengan Kepala Desa Lalumpe (Danies Kaligis).
Agung Rulianto:"Bagaimana awal kebiasaan warga deda Anda bermula?"
Danie Kaligis:"Kegiatan ini berawal dari keprihatinam saya melihat penyu yang bertelur di Pantai Tulaun ditangkap dan dibunuh warga saya.Telur-telur yang tertimbun pasir digali dan dikuras habis."
Agung Rulianto:"Lalu tindakan apa yang Anda ambil?"
Danie Kaligis:"Suatu hari saya melihat seorang warga melintas menenteng penyu lelang yang masih hidup.Saya panggil dia dan penyu tersebut saya beli Rp50 ribu.Meski di pasar harga penyu bisa dijual dengan harga lebih mahal,tetapi dia memberikannya juga.Kemudian,penyu itu saya lepaskan ke laut.Sejak saat itu penduduk yang menangkap penyu ramai-ramai menjual tangkapannya kepada saya."
Agung Rulianto:"Apakah Anda melakukan pembelian iti secara terus menerus?"
Danie Kaligis:"Oh ... tidak waktu itu sembari membeli penyu,saya ditemani Petrus Poli,petugas sebuah lembaga swadaya masyarakat.Saya selalu berkampanye bahwa penyu adalah hewan dilindungi.Mereka yang menangkap bisa dihukum penjara lima tahun."
Agung Rulianto:"Apa dampak kampanye Anda?"
Danie Kaligis:"Kampanye itu mengena.Sejak saat itu,setiap kali ada yang menangkap penyu,penduduk melaporkan kepada saya.Pantai Tulaun pun mulai dijauhi para pemburu penyu."
Agung Rulianto:"Apakah Anda puas dengan kesuksesan rersebut?"
Danie Kaligis:"Tidak.Saya dan Petrus selanjutnya menghubungi World Wide Life Fund (WWF) di Mamado.Saya meminta WWF menjenguk kamoung saya dan mengajarkan cara konservasi (pemeliharaan dan perlindungan) yang benar."
Agung Rulianto:"Apa respons dari WWF?"
Danie Kaligis:"WWF datang ke kampung kami dan dua kampung tetangga untuk memberikan latihan monitoring (mengamati dan memgawasi) penyu.Usai pelatihan,warga tiga desa berikrar akan menyelamatkan penyu di pantai mereka."
Agung Rulianto:"Apa tindak lanjut dari pelatihan tersebut?"
Danie Kaligis:"Saat ini WWF sedang merancang program kompensasi melalui aktivitas Seacology Grant.Bantuan nantinta bukan dalam bentuk uang segar,tetapi warga desa yang terbukti tak menangkap penyu akan dibangunkan kakus umum dan instalasi air bersih."
(Sumber:diadaptasi dari Tempo,15-21 Mei 2006 dengan pengubahan seperlunya)
Tugas:
1.tulislah pendapat,gagasan,dan pikiran narasumber dari wawancara yang telah kalian dengarkan tersebut!
2.simpulkan pendapat,gagasan,an pikiran narasumber tersebut menjadi sebuah kesimpulan isi wawancara!
Minta tolong banget ya kak,soalnya adik kurang tau???
Pantai Tulaun Sulawesi Utara
Pantai Tulauan terletak di Desa Lalumpe,Minahasa,Sulawesi Utara.Penduduk desa tersebut mempunyai kebiasaan yang patut diacungi jempol.Mereka bahu-membahu melindungi keberadaan penyu di Pantai Tulaun.Berikut ini wawancara antara wartawan Tempo (Agung Rulianto) dengan Kepala Desa Lalumpe (Danies Kaligis).
Agung Rulianto:"Bagaimana awal kebiasaan warga deda Anda bermula?"
Danie Kaligis:"Kegiatan ini berawal dari keprihatinam saya melihat penyu yang bertelur di Pantai Tulaun ditangkap dan dibunuh warga saya.Telur-telur yang tertimbun pasir digali dan dikuras habis."
Agung Rulianto:"Lalu tindakan apa yang Anda ambil?"
Danie Kaligis:"Suatu hari saya melihat seorang warga melintas menenteng penyu lelang yang masih hidup.Saya panggil dia dan penyu tersebut saya beli Rp50 ribu.Meski di pasar harga penyu bisa dijual dengan harga lebih mahal,tetapi dia memberikannya juga.Kemudian,penyu itu saya lepaskan ke laut.Sejak saat itu penduduk yang menangkap penyu ramai-ramai menjual tangkapannya kepada saya."
Agung Rulianto:"Apakah Anda melakukan pembelian iti secara terus menerus?"
Danie Kaligis:"Oh ... tidak waktu itu sembari membeli penyu,saya ditemani Petrus Poli,petugas sebuah lembaga swadaya masyarakat.Saya selalu berkampanye bahwa penyu adalah hewan dilindungi.Mereka yang menangkap bisa dihukum penjara lima tahun."
Agung Rulianto:"Apa dampak kampanye Anda?"
Danie Kaligis:"Kampanye itu mengena.Sejak saat itu,setiap kali ada yang menangkap penyu,penduduk melaporkan kepada saya.Pantai Tulaun pun mulai dijauhi para pemburu penyu."
Agung Rulianto:"Apakah Anda puas dengan kesuksesan rersebut?"
Danie Kaligis:"Tidak.Saya dan Petrus selanjutnya menghubungi World Wide Life Fund (WWF) di Mamado.Saya meminta WWF menjenguk kamoung saya dan mengajarkan cara konservasi (pemeliharaan dan perlindungan) yang benar."
Agung Rulianto:"Apa respons dari WWF?"
Danie Kaligis:"WWF datang ke kampung kami dan dua kampung tetangga untuk memberikan latihan monitoring (mengamati dan memgawasi) penyu.Usai pelatihan,warga tiga desa berikrar akan menyelamatkan penyu di pantai mereka."
Agung Rulianto:"Apa tindak lanjut dari pelatihan tersebut?"
Danie Kaligis:"Saat ini WWF sedang merancang program kompensasi melalui aktivitas Seacology Grant.Bantuan nantinta bukan dalam bentuk uang segar,tetapi warga desa yang terbukti tak menangkap penyu akan dibangunkan kakus umum dan instalasi air bersih."
(Sumber:diadaptasi dari Tempo,15-21 Mei 2006 dengan pengubahan seperlunya)
Tugas:
1.tulislah pendapat,gagasan,dan pikiran narasumber dari wawancara yang telah kalian dengarkan tersebut!
2.simpulkan pendapat,gagasan,an pikiran narasumber tersebut menjadi sebuah kesimpulan isi wawancara!
Minta tolong banget ya kak,soalnya adik kurang tau???
1 Jawaban
-
1. Jawaban suryadharma3
1. Pendapat : penulis merasa kagum dengan penduduk desa di desa itu.
gagasan : Dia ingin agar kebiasaan tersebut mendapat perhatian dari pemerintah
pikiran : penulis ingin agar penyu bisa diselamatkan dari kepunahan
2. Simpulan : Penyu harus dilindungi, begitu juga dengan hewan hewan yang hampir punah lainnya