bagaimana pertimbangan dibentuk peraturan pemerintah pengganti uu berkaitan dengan kemerdekaan mengeluarkan pendapat...

Sebagaimana kita ketahui, kebangkitan Islam dalam berbagai aspek saat ini sedang dinanti-nanti oleh semua kalangan umat Islam di berbagai penjuru dunia.Kebangkitan tersebut tentunya harus ada yang memulainya dan harus ada yangmenjadi pemimpin yang akan mengomando jalannya kebangkitan tersebut.

Melihat fakta, saat ini dan semoga selamanya, Indonesia adalah negara dengan penduduk beragama Islam terbesar dunia. Sementara organisasi kemasyarakatan Islam dengan pengikut terbanyak di Indonesia, bahkan dunia, adalah NU. NU memiliki andil sangat besar atas terwujudnya negara Indonesia menjadi negara yang mayoritas Islam. Dari sini pasti NU dan Indonesia memeili peran atas maju dan mundurnya Islam.

Singkatnya, boleh dikatakan bahwa maju mundurnya Islam di dunia tergantung maju mundurnya Islam di Indonesia, dan maju mundurnya Islam di Indonesia tergantung majumundurnya pemeluk Islam di Indonesia itu sendiri, sedang pemeluk Islam terbanyak di Indonesia adalah orang NU. Berarti, maju mundurnya Islam di Indonesia ditentukan pula oleh maju mundurnya NU yang pada gilirannya juga menjadi penentu maju mundurnya Islam di dunia.

Sekarang coba Anda tanyakan, apakah saat ini Islam sedang mengalami kemajuan atau bahkan kemunduran? kemudian untuk mengetahui jawabannya silahkan lihat dan renungi fakta yang ada: apakah Islam sedang mengalami kemajuan ataukah kemunduran (?).Setelah itu, mungkin Anda akan menemukan fakta bahwa Islam saat ini sedang mengalami kemunduran. Tentunya, ketika Islam mengalami kemunduran umat Islam lah yang harus bertanggunga jawab. Tapi siapakah yang paling bertanggungjawab dibalik mundurnya Islam ini? Wallahu a’lam.

Tentunya, ketika negara Indonesia memiliki peran sangat signifikan atas majunya Islammaka sebaliknya ia juga memiliki peran sangat signifikan atas mundurnya Islam. Padahal, seperti yang telah saya katakan, maju mundurnya Islam di Indonesia ditentukanpula oleh maju mundurnya orang NU. Dengan demikian, jika diperkenankan, saya ing