Bagaimanakah proses islamisasi di jawa salah satunya melakui dakwah tolong jelaskan
Sejarah
bakhron
Pertanyaan
Bagaimanakah proses islamisasi di jawa salah satunya melakui dakwah tolong jelaskan
1 Jawaban
-
1. Jawaban Gamerindonesia
1. Proses Islamisasi di Jawa
Masuknya islam di jawa indonesia di medan tahun 1963 dan di aceh 1978 dan 1980, sejak abad ke 7 dan 8 M. Dimungkinkan pada abad tersebut, sudah ada pedagang Arab yang sampai ke tanah jawa dan memperkenalkan islam. karena penyebaran hanya melalui interaksi dalam kegiatan dagang karena penyebaran hanya melalui interaksi dalam kegiatan dagang antara pedagang dan pembeli, maka tidak banyak diketahui orang. Para pedagang islam yang tinggal di jawa, ada yang kemudian menikah dengan perempuan jawa, dan terjadi penyebaran islam yang terbuka dan banyak diketahui orang.hal ini dikarenakan, islam mengajarkan bahwa pernikahan itu harus disertai walimahan, yang salah satu tujuannya adalah memberitahukan kepada khalayak ramai tentang terjadinya pernikahan.
Pemeluk islam di jawa terbagi kedalam islam sinkretis dan islam puritan(murni). Diantara ciri islam sinkretis atau penganut agama jawi ini adalah mengaku beragama islam, namun tidak menjalankan rukun islam secara utuh, misalnya tidak melaksanakan shalat lima waktu, tidak shalat jum’at, tidak memperhatikan halal dan haramnya makanan, namun percaya pada adanya allah dan mengakui muhammad adalah rasulullah. Mereka juga percaya adanya surga dan neraka, serta adanya makhluk ghaib dan kekuatan sakti serta melakukan ritual keagamaan yang tidak terkait denganajaran islam seperti sesaji atau mantera.[1]
Di sisi lain, dakwah yang dilakukan oleh para pedagang ini, menimbulkan adanya persepsi bahwa islam bukan agama yang mengajarkan hubungan vertikal saja dengan allah, tetapi mengajarkan juga hubungan horizontal dengan sesama dengan sesama manusia serta kerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, karena itu, maka pedagang muslim menduduki posisi terhormat dalam masyarakat jawa dan sebagian ada yang diambil menantu oleh raja.
Strategi dakwah yang dilakuakan para sufi, disamping mempunyai dampak positif bagi penyebaran islam di jawa, juga berdampak pada penguatan kepercayaan sinkretisme di jawa. Sehingga agama islam jawi atau kejawen yang mencampurakan unsur animisme, dinamisme, hinduisme, budhisme dan islam sampai sekarang masih berkembang samai sekarang. Demikian ritual pra islam, masih juga berlangsung sampai sekarang.
Transformasi nilai islam ke dalam budaya jawa memperkokoh dasar ajaran tata krama sehingga tidak mudah terkena erosi karena keimanan kepada tuhan akan membawa seseorang untuk berperilaku luhur, sebagaimana dinyatakan dalam hadisNabi bahwa tanda orang mukmin yang imannya sempurna adalah yang baik akhlaknya. Oleh karena itu, adab sopan santun atau tata krama menjadi sendi agama yang perlu dilaksanakan oleh setiap muslim. Selain norma agama, tata pergaulan itu perlu memperhatikan pula tradisi masyarakat setempat. Unsur budaya islam tersebar di jawa seiring dengan masuknya islam di indonesia. Secara kelompok, dalam masyarakat jawa telah mengental unsur budaya islam semenjak mereka berhubungan dengan para pedagang yang sekaligus seorang mubaligh pada taraf penyiaran islam yang pertama kali.[2]