Tolong artikan dong... When I was seven years old, I was given a small wallet to keep my pocket money in. I felt so happy and put it in my hip pocket. One day,
B. inggris
mayashi12
Pertanyaan
Tolong artikan dong...
When I was seven years old, I was given a small wallet to keep my pocket money in. I felt so happy and put it in my hip pocket.
One day, during the break time at school, I discovered that my wallet was missing. I checked it but I could not find it. There was some money in the wallet and without it I could not buy anything to eat. I was close to tears. It was not because of losing my precious wallet but because I might get scolded by my parents. Anyhow I went hungry that day.
In the class I could not concentrate well to study at all. I kept thinking about how I lost my wallet and what my parents would react. How was I going to explain the loss? I did not know whether someone had taken it from my pocket or it had merely fallen out. I hoped that someone would find and return it to me.
When I told my mother about my loss, she was angry. She told me that it would not have happend if I had been careful. When my father came home, I got another anger. Then he told me that there would not be any more wallets for me until I got older.
Luckily, I still got pocket money from my parents. I am glad to say that I never lost anything again. I had learned to be more careful. It is not pleasant to lose something and then get scolded for losing it.
When I was seven years old, I was given a small wallet to keep my pocket money in. I felt so happy and put it in my hip pocket.
One day, during the break time at school, I discovered that my wallet was missing. I checked it but I could not find it. There was some money in the wallet and without it I could not buy anything to eat. I was close to tears. It was not because of losing my precious wallet but because I might get scolded by my parents. Anyhow I went hungry that day.
In the class I could not concentrate well to study at all. I kept thinking about how I lost my wallet and what my parents would react. How was I going to explain the loss? I did not know whether someone had taken it from my pocket or it had merely fallen out. I hoped that someone would find and return it to me.
When I told my mother about my loss, she was angry. She told me that it would not have happend if I had been careful. When my father came home, I got another anger. Then he told me that there would not be any more wallets for me until I got older.
Luckily, I still got pocket money from my parents. I am glad to say that I never lost anything again. I had learned to be more careful. It is not pleasant to lose something and then get scolded for losing it.
2 Jawaban
-
1. Jawaban fitrahfn01
Ketika saya berumur tujuh tahun, saya diberi dompet kecil untuk menyimpan uang saku saya. Saya merasa sangat bahagia dan memasukkannya ke dalam saku pinggul saya. Suatu hari, selama waktu istirahat di sekolah, saya menemukan bahwa dompet saya hilang. Aku memeriksanya tapi aku tidak bisa menemukannya. Ada sejumlah uang di dompet dan tanpanya saya tidak bisa membeli apapun untuk dimakan. Aku hampir menangis. Itu bukan karena kehilangan dompet berharga saya tapi karena saya mungkin akan dimarahi oleh orang tua saya. Bagaimanapun aku kelaparan hari itu. Di kelas saya tidak dapat berkonsentrasi dengan baik untuk belajar sama sekali. Saya terus memikirkan bagaimana saya kehilangan dompet dan apa reaksi orang tua saya. Bagaimana saya bisa menjelaskan kerugiannya? Saya tidak tahu apakah seseorang telah mengambilnya dari saku saya atau hanya terjatuh. Saya berharap seseorang akan menemukannya dan mengembalikannya kepada saya. Ketika saya memberi tahu ibu saya tentang kehilangan saya, dia marah. Dia mengatakan kepada saya bahwa itu tidak akan terjadi jika saya telah berhati-hati. Saat ayahku pulang, aku mendapat kemarahan lagi. Lalu dia mengatakan kepada saya bahwa tidak akan ada lagi dompet untuk saya sampai saya bertambah tua. Untungnya, saya masih mendapat uang saku dari orang tua saya. Saya senang mengatakan bahwa saya tidak pernah kehilangan apapun lagi. Saya telah belajar untuk lebih berhati-hati. Tidak menyenangkan kehilangan sesuatu dan kemudian dimarahi karena kehilangannya. -
2. Jawaban mfakhreza
Ketika aku berumur tujuh tahun, aku diberi sebuah dompet kecil untuk menyimpan uang saku ku. Aku merasa sangat bahagia dan dompet itu aku masukan ke dalam kantong celana ku.
Suatu hari, saat waktu istirahat di sekolah, aku sadar bahwa dompet ku hilang. Aku sudah mengecek tapi aku masih tidak bisa menemukannnya. Beberapa uangku ada di dompet itu dan tanpa dompet itu aku tidak bisa membeli apa apa untuk dimaka. Aku hampir menangis. Bukan karena aku kelihangan dompet ku tapi karena aku mungkin akan dimarahi oleh orang tua ku. Bagaimanapun aku kelaparan hari itu.
Dikelas, aku tidak bisa konsentrasi dengan baik untuk belajar. Aku selalu terpikir tentang bagaimana aku menghilangkan dompetku dan apa orang tuaku akan katakan. Bagaimana aku akan menjelaskan bahwa aku kehilangan? Aku tidak tahu apakah seseorang telah mengambil nya dari kantung ku atau hanya sekedar jatuh. Aku berharap ada seseorang yang akan menemukannya dan mengembalikannya kepadaku.
Ketika aku beritahu ibu ku bahwa aku kehilangan, dia marah. Dia memberitahuku bahwa hal ini tidak akan terjadi jika aku berhati-hati. Ketika ayahku pulang, aku dimarahi lagi. Kemudian dia memberitahuku tidak akan ada dompet yang lain untuk ku sampai aku menjadi lebih tua.
Beruntungnya, aku masih mendapatkan uang saku dari orang tuaku. Aku senang untuk mengatakan bahwa aku tidak pernah kehilangan apa apa lagi. Aku telah belajar untuk menjadi lebih berhati-hati. Ini tidak menyenangkan untuk menghilangkan sesuatu kemudian dimarahi karena menghilangkan sesuatu tersebut.
Semoga bermanfaat! .^_^.
Jadikan jawaban terbaik ya~
P.s : artinya gak sesuai bahasa inggrisnya, ada sedikit yang ditambahin supaya dibaca/didengar lebih enak.